Sabtu, 13 Desember 2008

Metode Starting Motor Induksi

Metode Starting Motor Induksi

a. Direct On Line starter

Direct On Line starter merupakan starting langsung. Penggunaan metoda ini sering dilakukan untuk motor-motor a.c yang mempunyai kapasitas daya yang kecil. Pengertian penyambungan langsung disini, motor yang akan dijalankan langsung di swich On ke sumber tegangan jala-jala sesuai dengan besar tegangan nominal motor. Artinya tidak perlu mengatur atau menurunkan tegangan pada saat starting (lihat gambar).

Diagram Direct On Line starter.

Besar arus startnya dari 4 sampai 7 dari arus beban penuhnya (bila tidak diketahui biasanya dipakai 6x arus beban penuhnya). Hal ini terjadi karena motor pada saat diam memiliki momen inersia (motor dalam keadaan diam), sehingga untuk mengalahkan momen inersia ini dibutuhkan arus yang besar.

Starter ini terdiri dari Breaker sebagai proteksi hubung singkat, Magnetik Contactor, Over Currrent Relay dan komponen control seperti push button, MCB dan pilot lamp. Kontrol Start dan Stop dilakukan dengan push button yang mengontrol tegangan pada coil contactor. Sementara itu output OCR terangkai secara serrie sehingga jika OCR trip, maka output OCR akan melepas tegangan ke coil contactor.

Komponen penyusun starter ini harus mempunyai ampacity yang cukup besar. Perlu diperhitungkan juga arus saat start motor, demikian juga ukuran range overloadnya.


b. Star Delta starter

Starter ini mengurangi lonjakan arus dan torsi pada saat start. Tersusun atas 3 buah contactor yaitu Main Contactor, Star Contactor dan Delta Contactor, Timer untuk pengalihan dari Star ke Delta serta sebuah overload relay. Pada saat start, starter terhubung secara Star. Gulungan stator hanya menerima tegangan sekitar 0,578 (seper akar tiga) dari tegangan line. Jadi arus dan torsi yang dihasilkan akan lebih kecil dari pada DOL Starter. Setelah mendekati speed normal starter akan berpindah menjadi terkoneksi secara Delta. Starter ini akan bekerja dengan baik jika saat start motor tidak terbebani dengan berat.

Pada star delta starter, arus yang mengalir adalah


Dimana IDOL= Arus start langsung


c. Autotransformer starter

Starting dengan cara ini adalah dengan menghubungkan motor pada tap tegangan sekunder autotransformer terendah. Setelah beberapa saat motor dipercepat tap autotransformer diputuskan dari rangkaian dan motor terhubung langsung pada tegangan penuh.

Diagram starter dengan autotransformer starter

Pada autotransformer starter, arus yang mengalir adalah




Dimana :

Vm = Tegangan sekunder dari Auto-Transformer

V1 = Tegangan supply

IDOL = Arus start langsung


d. Soft starter

Soft starter dipergunakan untuk mengatur/ memperhalus start dari elektrik motor. Prisip kerjanya adalah dengan mengatur tegangan yang masuk ke motor. Pertama-tama motor hanya diberikan tegangan yang rendah sehingga arus dan torsipun juga rendah. Pada level ini motor hanya sekedar bergerak perlahan dan tidak menimbulkan kejutan. Selanjutnya tegangan akan dinaikan secara bertahap sampai ke nominal tegangannya dan motor akan berputar dengan dengan kondisi RPM yang nominal.

Komponen utama softstarter adalah thyristor dan rangkaian yang mengatur trigger thyristor. Seperti diketahui, output thyristor dapat di atur via pin gate nya. Rangkaian tersebut akan mengontrol level tegangan yang akan dikeluarkan oleh thyristor. Thyristor yang terpasang bisa pada 2 phase atau 3 phase.

Selain untuk starting motor, Softstarter juga dilengkapi fitur soft stop. Jadi saat stop, tegangan juga dikurangi secara perlahan atau tidak dilepaskan begitu saja seperti pada starter yang menggunakan contactor.


e. Frequency drive

Frequency Drive sering disebut juga dengan VSD (Variable Speed Drive), VFD (Variable frequency Drive) atau Inverter. VSD terdiri dari 2 bagian utama yaitu penyearah tegangan AC (50 atau 60 HZ) ke DC dan bagian kedua adalah membalikan dari DC ke tegangan AC dengan frequency yang diinginkan. VSD memanfaatkan sifat motor sesuai dengan rumus sbb :


Di mana RPM = kecepatan merupakan putaran dalam motor

f = frekuensi

p = jumlah kutub motor

Dengan demikian jika frekuensi motor ditingkatkan maka akan meningkatkan kecepatan motor, sebaliknya dengan memperkecil frekuensi akan memperlambat kecepatan motor.

Pengendalian frekuensi motor menggunakan rangkaian inverter, seperti pada gambar:

Prinsip kerja inverter yang sedehana adalah :

  • Tegangan yang masuk dari jala jala 50 Hz dialirkan ke board Rectifier/ penyearah DC, dan ditampung ke bank capacitor. Jadi dari AC di jadikan DC.
  • Tegangan DC kemudian diumpankan ke board inverter untuk dijadikan AC kembali dengan frekuensi sesuai kebutuhan. Jadi dari DC ke AC yang komponen utamanya adalah Semiconduktor aktif seperti IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor). Dengan menggunakan frekuensi carrier (bisa sampai 20 kHz), tegangan DC dicacah dan dimodulasi sehingga keluar tegangan dan frekuensi yang diinginkan.

Pengontrolan start, stop, jogging dll bisa dilakukan dengan dua cara yaitu via local dan remote. Local maksudnya adalah dengan menekan tombol pada keypad di inverternya. Sedangkan remote dengan menghubungkan terminal di board control dengan tombol external seperti push button atau switch. Masing masing option tersebut mempunyai kelemahan dan keunggulan sendiri sendiri.

Frekuensi dikontrol dengan berbagai macam cara yaitu : melalui keypad (local), dengan external potensiometer, Input 0 ~ 10 VDC , 4 ~ 20 mA atau dengan preset memori. Semua itu bisa dilakukan dengan mengisi parameter program yang sesuai.

Generic Host Process for Win32 Services Error

Generic Host Process for Win32 Services Error


Mengatasi Masalah Generic Host Process for Win32 Services Error

Pernahkah anda mengalami ketika sedang asyik surfing tiba-tiba muncul kotak dialog
Host Process for Win32 Services Error , atau yang senada dengan itu? Jengkel?
Yah, ketika pesan seperti itu muncul, biasanya komputer lalu tidak bisa konek ke internet, dan walaupun kita coba untuk men-diskonek koneksi kita, tetap saja tidak bisa konek lagi, kecuali kalau sudah direstart.

Kejadiannya seperti ini:

1. Ketika sedang enak-enaknya surfing di internet, Anda lihat icon Internet tetap terkoneksi di system tray tapi Anda tidak bisa surf, browse atau melakukan apapun.
2. Anda mendapatkan suatu pesan error seperti “Generic Host Process for Win32 Services has encountered a problem and needs to close. We are sorry for the inconvenience.”
3. Pesan error report tentang kegagalan netapi32.dll dan svchost.exe.
4. Anda mencoba untuk diskonek internet Anda karena tidak aktivitas internet tetapi icon Internet tidak tampak.
5. Anda menerima sebuah pesan error seperti “Your PC has recovered from a serious problem”, dsb.

Lalu bagaimana mengatasi masalah tersebut?
Sebetulnya kalau kotak dialog tersebut dibiarkan tidak ditutup atau ditekan OK, biasanya koneksi kita akan terus berjalan. Jadi jangan keburu menekan tombol OK di kotak dialog tersebut, tapi sembunyikan saja di tempat yang tidak kelihatan atau tidak menutupi layar, dan koneksipun akan tetap berlanjut. Namun itu biasanya hanya berlangsung beberapa saat saja, dan selang beberapa lama kemudian, layar akan 'blink' putih, dan tetap berjalan, tapi koneksi tidak tersambung.

Cara kedua sebetulnya sangat mudah sekali mendapatkan solusinya, yaitu dengan
mencarinya di mbah Google dengan mengetikkan kata kunci “Fix Generic Host”, dan Anda akan menemukan banyak sekali blog yang menulis tentang masalah ini. Diantaranya adalah seperti yang akan diurai berikut ini.

Menutup Port 445:

1. Start Registry Editor (Regedit.exe) dengan meng-klik Start menu, kemudian klik Run.
2. Pada kotak kecil yang terbuka, ketik: regedit kemudian klik OK. Registry Editor sekarang terbuka.
3. Carilah registry berikut:
HKEY_LOCAL_MACHINE\System\CurrentControlSet\Services\NetBT\Parameters
Di bagian kanan window carilah opsi yg bernama TransportBindName.
Dobel klik angka tersebut, kemudian delete default value, sehingga menjadi kosong (blank value).

Menutup Port 135:

1. Kemudian Anda harus mencari kunci berikut:
HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\OLE
2. Anda akan melihat sebuah String Value yang bernama: EnableDCOM
Set-lah value ke: N (biasanya tertulis Y)
3. Tutuplah Registry Editor. Restart-lah komputer Anda.

Perhatian: Sebelum melakukan perubahan pada registry tersebut, sebaiknya dibackup terlebih dahulu, karena ada dampak dari perubahan registry tersebut, seperti koneksi LAN tidak tersambung, dlsb.

Ada 4 solusi baru utk mengatasi Generic Host For Win32 Error di Windows, yang diambil dari Sizlopedia:

Solusi #1:

Klik ‘Run’ dan ketik ‘Regedit’
Klik bagian:
HKEY_LOCAL_MACHINE > SYSTEM > CurrentControlSet > Services > Browser > Parameters
Carilah dengan mengklik Find kata kunci : IsDomainMaster
dan set
Data: False
Restart PC kamu.

Solusi #2:

Klik ‘Run’ dan ketik ‘cmd’
Tulislah ‘netsh’ di konsol command lalu tekan enter
Kemduian ketik ‘winsock’ dan tekan enter lalu tulis reset
Restart PC Anda.

Solusi #3:

Download LspFix (http://cexx.org/lspfix.htm) dan ikuti langkah-langkah yang diberikan.

Solusi #4:

Download Microsoft Update Patch (http://support.microsoft.com/kb/894391) dan jalankan. "Thanx to Nirmal for this".

Semoga salah satu dari solusi diatas akan menyelesaikan error yang ada.

Berita lainnya silahkan ikuti di : http://www.sizlopedia.com/2007/01/28/fix-generic-host-for-win32-process-or-faulting-svchostexe-errors/

http://files.myopera.com/nguyetchi/albums/592423/765635744.jpg

Sumber: http://www.sizlopedia.com/2007/04/28/fix-generic-host-for-win32-process-error